Walikota Balikpapan: Pemagang Bukan Beban Tapi Investasi Perusahaan

Balikpapan, IDN Times - Mencari kerja masa kini relatif sulit jika tak memiliki keterampilan yang memadai untuk itu tenaga kerja perlu melakukan magang terlebih dahulu untuk mendapatkan pengalaman.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, "Pemagangan itu bukan cost bagi perusahaan walaupun dalam tata kelola keuangan itu unsur biaya, tapi sebenarnya bukan cost tapi justru itu investasi untuk perusahaan. Investasi karena dengan cara seperti itu perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang baik sesuai dengan kebutuhannya," ujarnya dalam acara Apprentice Market Fair atau Pameran Bursa Pemagangan, di Gedung Parkir Klandasan hari Kamis (2/5).
1. Tenaga kerja lokal seharusnya lebih unggul untuk menekan biaya perusahaan

Rizal menjelaskan sesungguhnya perusahaan lebih membutuhkan tenaga kerja lokal karena tenaga kerja lokal itu sudah memiliki tempat tinggal, dan boleh dianggap sudah punya kendaraan sehingga sebenarnya dia lebih unggul. Sedangkan jika tenaga kerja dari luar daerah, maka perusahaan harus menyiapkan tempat tinggal, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Tapi kenyataannya masih banyak perusahaan mendatangkan tenaga kerja dari Jawa, karena faktor seperti kedisiplinan dan ketrampilan.
Terkait dengan Hari Buruh Internasional kemarin (1/5), menurut Rizal, "Tema Hari Buruh Internasional 'Together We Grow', ini menanamkan kepada perusahaan ayo kita sama-sama dengan pekerja tumbuh bersama jangan sampai perusahaannya tumbuh, pekerjanya jadi stunting (kerdil)," ujarnya lebih lanjut. Pada kesempatan ini Wali Kota juga mengajak beberapa calon pemagang sharing tentang cita-cita mereka.
2. Ada 600 lowongan magang di bursa ini

Acara Apprentice Market Fair berlangsung tanggal 2 dan 3 Mei 2019, terdapat 600 lowongan magang dan diikuti oleh 40 perusahaan. Para calon pemagang dapat melamar ke perusahaan yang diinginkan dan dapat mengikuti program magang hingga 1 tahun.
Para calon anak magang ini bisa mengunjungi booth masing-masing perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai lowongan yang tersedia.
Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan Indonesia Bambang Jati Kusuma mengatakan, "Salah satu alternatif terbaik, paling efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya adalah program pemagangan. Saya kira tidak ada yang lebih baik. Alhamdulillah program ini berkembang sangat baik di kota ini," jelasnya.
Program pemagangan seperti yang dilakukan di Balikpapan ini belum dilaksanakan di kota lain. Dukungan pemerintah, dan perusahaan juga keterlibatan masyarakat membuat program pemagangan berhasil dilakukan di kota minyak.
3. Dibiayai dari APBN dan mandiri oleh perusahaan

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan Tirta Dewi, "Apprentice Market Fair merupakan kegiatan rutin Disnaker selain Job fair. Karena memang kami melihat selain ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang langsung skill ada juga yang membutuhkan tenaga kerja yang dilatih dulu salah satunya adalah kegiatan pemagangan, yang mengikuti peraturan Permenaker no. 36 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pemagangan Dalam Negeri. Nah ini yang dilakukan secara mandiri atau dibiayai oleh APBN atau APBD kita atau provinsi," jelasnya.
Lebih lanjut Dewi menjelaskan kegiatan Apprentice Market Fair ini pembiayaannya melalui APBN di Kaltim tersedia dananya. "Tergantung keuangan pusat bisa 50 paket, 1 paket ada 10 orang. Jadi 500 orang yang (diterima) dibagi di 3 kota besar, yaitu: Samarinda, Balikpapan, Bontang dan provinsi sendiri. Balikpapan rencananya tahun ini 10-15 paket," katanya. Hal ini berarti tersedia dana untuk membiayai sekitar 150 pemagang.
3. Tidak hanya magang, perusahaan juga bisa merekrut pemagang

Menurut Dewi, "Program Presiden Jokowi tahun 2019 kita mulai dengan pengembangan SDM, ini sudah seiring dengan program tersebut. karena mix and match- nya dengan dunia industri belum kita peroleh anak-anak yang siap kerja, baru siap latih, sehingga dengan program pemagangan ini sangat tepat," jelasnya.
Perusahaan diharapkan tidak hanya memberikan kesempatan magang, tetapi juga bisa merekrut pemagang ini, "Karena dana yang dikeluarkan baik oleh pemerintah maupun perusahaan itu sendiri tidak sedikit," kata Dewi. Lebih jauh, program pemagangan ini juga merupakan investasi untuk membangun tenaga kerja Indonesia yang bisa menjadi tuan di rumah di negeri sendiri.

















