Tak Sampai Dua Minggu, Polisi Tangkap 21 'Pemain' Narkoba

Balikpapan, IDN Times – Kinerja jajaran Satuan Resnarkoba Polres Balikpapan patut diacungi jempol. Pasalnya, hanya kurang dari dua minggu, satuan tindak pidana narkoba itu sukses menciduk puluhan 'pemain' narkoba di Balikpapan.
Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra, melalui Kasat Resnarkoba, AKP Bambang Hardianto mengatakan, dari 19 Agustus hingga 30 Agustus 2019, pihaknya berhasil mengungkap 17 kasus narkoba di Kota Minyak.
Dari 17 kasus tersebut, sebanyak 21 pemain narkoba jenis sabu-sabu berhasil dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Balikpapan. “Total barang bukti yang kami sita dari kasus ini kurang-lebih 30 sampai 35 gram,” katanya, Sabtu (31/8).
1. Pengecer narkoba paling dominan ditangkap

Dijelaskan Bambang, bukan hanya pemain lama, namun pada kasus ini pemain baru narkoba juga ada yang ditangkap. Jumlah antara pemain lama dengan pemain baru pun dinilainya cukup berimbang. "Fifty-fifty, lah. (Tersangka narkoba) laki-laki jelas lebih dominan,” jelas perwira balok tiga di pundak itu.
Namun pihaknya belum mengungkap pemain narkoba besar di Balikpapan, seperti Bandar narkoba. Hampir 21 pemain narkoba yang ditangkap itu bertindak sebagai pengecer narkoba. “Rata-rata para tersangka ini sebagai pengedar,” bebernya.
2. Kejar target, sehari satu pemain ditangkap

Dengan ditangkapnya 21 pemain narkoba itu, diterangkan Bambang, itu artinya dalam sehari Satuan Resnarkoba Polres Balikpapan menangkap satu pemain. Hal ini dikarenakan pihaknya memang diharuskan mengungkap kejahatan narkoba setiap harinya.
“Ya, kami memang kejar target, karena sesuai instruksi pimpinan memang seperti itu,” terangnya.
Namun mengungkap kegiatan haram itu di Balikpapan, diakui Bambang, Balikpapan merupakan kota yang diminati para pelaku bisnis narkoba. Balikpapan merupakan kota besar dan kota transit, yang masyarakatnya beraneka ragam. Baik itu suku, budaya dan segala jenis pekerjaan, semua ada di kota ini. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk mengedarkan narkoba.
“Balikpapan ini urutan kedua peredaran dan penggunan narkoba terbesar di Kaltim, setelah Samarinda. Sehingga memang dimungkinkan terjadinya pemakai, maupun pengedar,” ungkapnya.
3. Kecamatan peraih peringkat pertama peredaran narkoba terbesar di Balikpapan

Bambang menyebutkan, Balikpapan Barat merupakan kecamatan yang paling sering terjadi peredaran dan penggunaan narkoba di kota ini. Karena itu, tak jarang pihaknya meringkus penjahat narkoba di kecamatan tersebut.
“Untuk wilayah ini yang paling sering ditangkap ada di Balikpapan Barat. Di sana masih menduduki peringkat pertama kejahatan narkoba untuk tingkat kecamatan,” sebutnya.
4. Antisipasi pertumbuhan kejahatan narkoba saat Kaltim jadi ibu kota negara

Bambang turut mebeberkan masa depan Balikpapan mengenai kejahatan narkoba usai Kaltim dijadikan ibu kota negara. Diakuinya, jika ibu kota negara, maka tidak menutup kemungkinan kejahatan narkoba juga akan meningkat.
Namun hal itu tidak membuat nyali kepolisian menjadi surut. Sebab, semakin besar daerah, maka instansi kepolisian juga akan diperbesar. Termasuk personelnya, akan diperbanyak, sehingga keamanan tetap akan terjaga.
“Semakin banyak masyarakat maka semakin kompleks permasalahannya. Tentunya, kejahatan dimungkinkan juga akan meningkat. Baik itu kejahatan umum, konvensional, termasuk kejahatan khusus seperti narkoba. Tapi personel juga akan ditambah. Apalagi Polres Balikpapan mau diganti jadi Polresta, pasti akan besar lagi keamanannya,” tandasnya.

















