Tak Bisa Berenang, Anak Tenggelam di Kolam Bekas Galian

Balikpapan, IDN Times - Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun tewas tenggelam di sebuah kolam bekas galian alat berat ekskavator. Korban bernama Sultan Aghniya warga Jalan S. Parman no. 40 RT 25 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah.
Sultan pada hari Senin (1/6) siang bersama 4 rekannya bermain di kolam bekas galian di Jl. S. Parman RT 30, di belakang Perumahan Pesona Azarya. Sebelum berenang, korban sempat diingatkan oleh keempat rekannya agar tidak berenang ke tengah, lantaran korban diketahui tidak bisa berenang.
1. Korban diketahui tidak bisa berenang

Korban merupakan seorang pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI). Korban ditemukan tewas dengan posisi kepala tertancap lumpur pada dasar kolam.
Orangtua korban dimintai keterangan di Polsek Balikpapan Utara, untuk mengetahui kronologi kejadian musibah ini. Di hadapan polisi, orang tua korban Agus bin Badolo mengakui, jika anaknya tidak bisa berenang dan baru pertama kali bermain di kolam itu.
"Tidak bisa berenang memang anak saya itu, saat kejadian saya juga tidak ada di rumah, lagi bekerja," ucap Agus.
2. Polisi mengamankan barang bukti milik korban

Kanit Jatanras Polres Balikpapan Iptu Musjaya yang berada di lokasi kejadian mengamankan barang berupa sandal jepit dan celana dalam berwarna merah, yang diduga milik korban yang tenggelam.
"Kita masih lakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kita akan panggil saksi-saksi yang pertama kali mengetahui korban tenggelam," jelasnya di lokasi kejadian.
Saksi seorang wanita yang mendapatkan laporan dari rekan main korban langsung menghubungi perangkat kelurahan dan Bhabinkamtibmas.
Korban berhasil dievakuasi oleh warga langsung di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan untuk dilakukan visum. "Dari awal pemeriksaan tidak ada ditemukan di tubuh korban bekas luka atau hantaman benda keras," jelas Musjaya.
3. Orang tua harus mewaspadai anaknya bermain

Selain melakukan penyidikan di lokasi kejadian, Musjaya juga mengimbau, agar para orangtua bisa mengawasi anak-anaknya saat bermain, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Lokasi kejadian dengan rumah korban cukup jauh sekitar 2 kilometer, hal ini yang harus diwaspadai oleh orangtua, agar anaknya bisa diketahui bermain dimana saat itu," ungkap Musjaya.
Musjaya menyampaikan, bukan kali ini saja kejadian anak-anak tenggelam, beberapa waktu lalu juga terjadi di kawasan Gunung Sari Ulu, tepatnya di depan bangunan eks Puskib. Korban saat itu sedang bermain di parit besar tanpa adanya pengawasan dari orangtua. Akibatnya korban terjatuh dan tenggelam terseret derasnya arus parit.

















