Ikan-ikan mati di Sungai Perak, Kutai Barat diduga karena tercemar limbah perusahaan (Dok.IDN Times/Istimewa)
Mengenai air bersih, sebenarnya pihak kampung sudah mengadu ke berbagai pihak seperti pemerintah atau perusahaan agar mendapat bantuan distribusi air bersih. Sebab, air minum itu harganya lumayan satu jeriken bisa Rp7.500. Besarnya rupiah yang harus dikeluarkan demi mendapatkan air bersih itu memang bikin pusing.
"Syukur kalau yang punya uang. Kalau yang gak punya uang, bagaimana caranya mau dapatkan air bersih. Jadi kami mohon agar bisa dapat air layak," keluhnya.
Dones memang menyaksikan tatkala Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kubar turun mengambil sampel di Sungai Perak, namun cara mengambil contoh air itu mengundang keraguan dari Dones sebab menurutnya air yang diambil itu sudah tak ada lagi limbahnya karena telah mengalir. "Harusnya tim tersebut datang pagi saat kami menemukan hewan-hewan mati, tapi ini malah siang," terangnya.