Wacana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi di Pertamina menuai pro dan kontra. Wacana tersebut menimbulkan isu penolakan dari sejumlah serikat pekerja di BUMN yang bergerak di bidang Migas tersebut.
Ketua SP Mathilda Mugiyanto menilai Ahok tidak memenuhi syarat kelayakan maupun kompetensi di bidang migas untuk memimpin Pertamina.
Menurut Mugiyanto, pernyataan SP Mathilda senada dengan apa yang disampaikan serikat pekerja lainnya yang menyatakan penolakan terhadap Ahok sebagai Dirut Pertamina yang ditunjuk oleh Menteri BUMN.
Mugiyanto menjelaskan ada tiga aspek yang melatarbelakangi sikap penolakan yang dilakukan oleh SP Mathilda yakni SP Mathilda mengkritisi kebijakan Menteri BUMN yang memilih BTP sebagai calon tunggal yang diduga kuat tidak melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan.
Alasan lain, rekam jejak BTP sebagai mantan napi selama lebih dari 1,5 tahun, sementara ketentuan Pertamina, pegawai yang tersandung masalah hukum 6 bulan bisa dilakukan PHK.
Tidak hanya itu, masalah emosional seorang BTP yang bisa saja menimbulkan perlawanan bagi pekerja Pertamina.