Balikpapan, IDN Times – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Suseno, angkat bicara soal anak buahnya yang terjerat kasus narkoba. Dia membenarkan, jika ada ada karyawannya yang sedang tersangkut masalah hukum.
“Benar, tapi ini masih koordinasi (dengan pihak kepolisian) saya,” katanya saat dikonfirmasi awak media ini perihal aparatur sipil negara (ASN) dari BPBD Balikpapan yang ditangkap Polresta Balikpapan karena mengedarkan sabu-sabu, Jumat (6/12).
Suseno memastikan akan menindak tegas pegawainya jika memang terbukti menyalahgunakan narkoba. Namun dia belum bisa memastikan, langkah tegas apa yang akan diambil. Ia masih harus menunggu proses hukum anak buahnya yang saat ini masih berjalan.
“Sesuai aturan kan, (mengikuti) sesuai proses yang berlaku aja. Ikuti proses hukumnya,” tutur pria berkacamata itu.
Menanggapi anak buahnya yang tersadung kasus narkoba, Suseno enggan berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan, jika pihaknya telah berusaha keras agar tak ada personel BPBD Balikpapan yang terjerumus ke dalam dunia narkoba.
Upaya-upaya BPBD Balikpapan untuk menghindari bahaya narkoba di lingkungan pekerjaannya, sebut dia, yakni bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengadakan tes urine dan sosialisasi bahaya narkoba.
“Jadi kalau mereka masih menjalani (menyalahgunakan narkoba) itu, ya, individunya. Yang jelas kami sudah berusaha melakukan pengawasan kan,” bebernya.
Meski telah berusaha, lanjut Suseno, pihaknya tidak akan berhenti untuk mengantisipasi bahaya narkoba masuk ke lingkungan kerjanya. Hal ini dilakukan agar tak ada lagi petugas BPBD Balikpapan yang terjerat kasus hukum.
“Ya, kalau itu tetap kami lakukan. Kami bekerja sama dengan BNN untuk melakukan tes pengawasan, tetap kami jalankan itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, belum lama ini jajaran Sat Reskoba Polresta Balikpapan menangkap tiga tersangka pengedar sekaligus pemakai sabu-sabu. Mereka adalah Yulitry Yanto alias Uli (34), Agus Gunawan alias AG (37) dan Abdul Kadir Al Huda (39).
Diketahui, Agus adalah seorang oknum ASN. Sedangkan Uli pernah menjadi ASN, namun ia dipecat karena tersandung kasus nakorba. Sementara Huda merupakan pegawai honorer. Mereka semua bertugas di pemadam kebakaran (damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan.