Masjid Bagikan Daging Kurban Pakai Plastik Ramah Lingkungan

Balikpapan, IDN Times - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan menilai kebijakan larangan penggunaan kantong plastik untuk pembungkus daging kurban oleh Pemerintah Kota Balikpapan tidak efektif.
Karena terkesan dadakan dan akan memberatkan biaya operasional panitia kurban untuk pendistribusian daging kurban.
"Mungkin tahun ini, hanya ada beberapa masjid yang tidak menggunakan kantong plastik," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan Salehuddin Siregar ketika diwawancarai wartawan di Sekretariat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan.
1. Masjid At Taqwa Dan Islamic Center Jadi Percontohan Daging Kurban Tidak Pakai Plastik

Untuk mendukung rencana pelarangan penggunaan kantong plastik sebagai bahan pembungkus daging kurban, Pemerintah Kota Balikpapan menetapkan masjid agung At Taqwa dan Masjid Madinatul Iman Islamic Center Balikpapan sebagai percontohan.
Kedua masjid ini diharapkan dapat menjadi contoh dalam penerapan aturan tersebut, yang mulai diterapkan oleh Pemerintah Kota Balikpapan pada hari raya kurban tahun ini.
Kebijakan ini menindaklanjuti kebijakan pelarangan penggunaan kantong plastik di Kota Balikpapan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 1 Tahun 2019 tentang larangan penggunaan kantong plastik.
Siregar yang juga menjabat sebagai Ketua Masjid Agung At Taqwa Kota Balikpapan menyatakan, pihaknya pada tahun ini lebih memilih menggunakan kantong plastik ramah lingkungan.
Kantong plastik yang dipergunakan mudah terurai dan tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat mencemari kualitas daging yang dikonsumsi.
2. Larangan Penggunaan kantong plastik menambah biaya panitia

Siregar menjelaskan melalui Dewan Masjid Indonesia (DMI), dirinya sudah menyampaikan imbauan kepada para pengurus masjid agar tidak menggunakan kantong plastik sebagai wadah distribusi daging kurban.
"Kami menghimbau kepada teman-teman pengurus masjid agar meminta penerima kurban membawa besek atau menggunakan kantong plastik ramah lingkungan," jelasnya.
Namun kebijakan tersebut tentunya akan akan menambah biaya operasional yang dikeluarkan panitia kurban, karena harga yang jauh lebih mahal.
Namun pihaknya tetap mendukung rencana tersebut, dengan tetap meneruskan imbauan tersebut ke pengurus masjid yang ada. Di Kota Balikpapan, terdapat 427 masjid dan 137 musola.
3. Pesimis dapat terlaksana 100 persen

Siregar menjelaskan pihaknya mengaku pesimis program pelarangan penggunaan kantong plastik untuk hewan kurban dapat terlaksana 100 persen hari raya Iduladha tahun ini.
Bahkan, meski dilanjutkan hingga tahun berikutnya, ia pesimis dapat terlaksana 100 persen. Karena panitia akan kesulitan mencari bahan pengganti kantong plastik ramah lingkungan di wilayah Kota Balikpapan.
"Paling bisanya sekitar 20 persen, kalau tahun depan dilaksanakan lagi," tambahnya.