Mahasiswa Semester Akhir Ditemukan Meninggal di Kamar Indekos

Samarinda, IDN Times - Mahasiswa semester sembilan Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman (Unmul) bernama Muhammad Akbar (22) ditemukan tak bernyawa pada Senin (30/9) pukul 10.30 Wita di salah satu kamar Indekos Avilla.
Kejadian ini sempat bikin geger warga Jalan K.H. Dewantara, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
Tak hanya itu warga dan mahasiswa yang melewati tempat kejadian langsung berhenti demi menuntaskan rasa penasaran mereka.
Dari pengamatan lokasi kejadian, kamar Akbar menghadap ke jalan utama. Dari pintu terlihat cairan kekuningan bercampur darah dan saat didekati bau menyengat langsung menyerang hidung.
1. Seperti bau kecap asin

Adalah Akhmad Nasykhuddin, mahasiswa Fakultas Pertanian, Unmul, yang pertama kali curiga dengan kamar Akbar.
Sebab sebelum berangkat ke kampus pada Senin (30/9) pagi, tatkala hendak mengeluarkan motor, Akhmad melihat cairan kekuningan yang bercampur darah tersebut. Pemuda 21 tahun tersebut mengira cairan tersebut hanya kecap asin karena warnanya.
“Tapi kok banyak lalat. Saya dekati baunya makin menyengat. Karena curiga saya panggil pemilik indekos,” terangnya.
Namun tak ada yang berani membuka pintu tersebut. Pemilik kediaman sewa itu kemudian memanggil tim sukarelawan terdekat serta polisi.
2. Tak ada yang curiga dengan keberadaan Akbar walau tak terlihat tiga hari

Dia berkisah, terakhir kali bertemu dengan Akbar pada Rabu (25/9) malam pekan lalu, saat itu dia dan beberapa rekannya sedang bermain kartu di depan kamar Akbar yang juga teras indekos.
“Saat itu kami bertegur sapa karena dia hendak masuk ke kamarnya. Setelahnya saya tak pernah lihat dia (Akbar) lagi,” tuturnya.
Menjelang akhir pekan, tak ada yang curiga dengan keadaan Akbar yang tak terlihat selama tiga hari. Meski demikian, Akhmad sempat mencium aroma menyengat dari bilik milik Akbar.
Namun saat itu, dia enggan memikirkan hal negatif. Saat Senin (30/9) dini hari, Akhmad kembali mencium aroma tak sedap dari luar kamar Akbar.
“Ada cairan keluar dari dalam kamar dia. Saya colek, ternyata bau ,” jelasnya.
3. Tak ada tanda kekerasan di tubuh Akbar

Widia (42) pemilik Indekos Avilla juga terkejut saat mendapat kabar tersebut. Dia pun langsung tancap gas dari Kutai Kartanegara menuju Samarinda.
Setahu dia, Akbar dulunya tak segemuk sekarang dan dia menyewa di tempatnya sejak 4 tahun lalu.
“Anaknya itu rajin salat dan baik,” akunya.
Setelah sejam lebih, polisi kemudian datang dan langsung melakukan olah tempat kejadian.
Tatkala kamar terbuka lalat berterbangan keluar, sementara Akbar dalam keadaan tengkurap dan badannya sudah mulai menghitam, di sisi kanannya ada laptop yang menemani.
Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Samarinda Ulu, Bripka Muhamad Gufron mengatakan, dari kamar Akbar polisi mengamankan laptop, salinan kartu identitas dan kartu tanda mahasiswa.
“Tak ada tanda-tanda kekerasan ditemukan di tubuhnya,” terangnya. Dia menambahkan, pihaknya akan menghubungi keluarga Akbar di Handil, Samboja, Kukar.

















