Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsumsi Suplemen saat Berolahraga, Perlukah?

herbal suplemen
herbal suplemen

Samarinda, IDN Times- Satu sesi gym, tubuh bisa mengeluarkan 4.000 kalori untuk mengangkat beban berat. Bila dicermati, angka tersebut sangat besar mengingat sebutir telur hanya mengandung 200 kalori dan sepiring nasi hanya 400 kalori.

Secara matematis, ketika seseorang makan tiga kali sehari dengan menu yang sama hanya mendapat 1800 kalori. Padahal untuk mencapai pola makan seimbang, kalori masuk dan keluar harus setara setidaknya 2000 kalori bahkan lebih.

Jika tubuh tidak mendapat asupan yang cukup, ternyata bisa merusak hati. Begini penjelasannya.

1. Olahraga terlalu berat tanpa asupan nutrisi yang cukup, bikin organ hati bengkak

Sakit liver
Sakit liver

“Kinerja hati menjadi lebih berat, akibatnya olahraga bukannya menguntungkan justru membuat penyakit,” ungkap dr. Sonny Gosal, medikus spesialis olahraga di Samarinda. 

Sonny mengatakan, makanan bergizi merupakan salah satu kewajiban dalam menjaga keseimbangan antara kalori yang masuk dan keluar. Jika tidak, dalam dua sampai tiga bulan organ hati pasti membengkak akibat bekerja terlalu keras memenuhi kebutuhan sementara nutrisi tidak menyediakannya. 

“Ketika mata mulai menguning, kemungkinan besar seseorang mengalami gejala hepatitis,” tambahnya. 

Jika seorang teman mengalaminya, segera tegur untuk berhenti latihan dan sarankan untuk cepat memulihkan tenaga. Utamakan memilih makanan manis karena mengandung gula yang mudah dikonversi menjadi tenaga. 

“Agar membantu hati tidak bekerja terlalu keras,” jelasnya.

2. Makan makanan bergizi dan didukung suplemen

daging steak holycow
daging steak holycow

Nasi, daging dan susu bisa dipilih untuk mencukupi kebutuhan kalori. Tetapi jika ingin lebih sederhana, Sonny menyarankan suplemen dengan kandungan protein dan kalori tinggi sehingga mencukupi kebutuhan harian.

Stigma buruk bagi sebagian orang terhadap suplemen kala berolahraga sebenarnya harus ditepis. Suplemen yang berlisensi pengawas obat resmi yakni BPOM dan berasal dari bahan-bahan alami akan menambah kekuatan dan kesehatan tubuh. Suplemen ini menjadi pendukung asupan makanan dan minuman setiap hari.

“Sebaiknya konsumsi pada pagi hari untuk persiapan jelang latihan, dan malam sebelum tidur untuk mengembalikan dan menambah protein yang hilang,” sarannya.

3. Olahraga dan pola makan harus seimbang

Ilustrasi sakit
Ilustrasi sakit

Namun, tentu saja Anda harus mengonsumsinya dalam kadar sewajarnya. Sebab bila melebihi batas hanya membuat berat badan melesat, apalagi tanpa diiringi olahraga.

Jika terjadi penimbunan kalori, biasanya akan memicu pemecahan lemak yang membuat kadar kolesterol lebih tinggi.

“Fungsi jantung dan ginjal dapat terganggu. Sehingga lebih rentan terkena stroke,” tuturnya.

Jadi lebih baik olahraga dan menjaga pola makan harus bisa seimbang demi kesehatan tubuh.

Share
Topics
Editorial Team
Mela Hapsari
Yuda Almerio
Mela Hapsari
EditorMela Hapsari
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Anti Ribet, Bayar Pajak Kendaraan Bisa Lewat E-Samsat Pegadaian

04 Agu 2025, 15:11 WIBNews