Karena Cuaca, Shalat Id di Sanga Sanga Dialihkan ke Masjid Agung

Kondisi  cuaca buruk yang turun selama sepekan ini, tidak menurunkan semangat ribuan warga untuk mengikuti salat Id di Masjid Agung Al-Mukarromah. Jemaah sudah berdatangan sejak subuh memadati ruang masjid hingga pelataran masjid.

Sebagian besar warga yang menjalankan ibadah salat Idulfitri ini berasal dari 5 kelurahan yang ada di Sanga Sanga yakni Kelurahan Pendingin, Sarijaya, Sanga Sanga Muara, Kampung Jawa, dan Sanga Sanga Dalam.

Menurut seorang warga yang tinggal di Distrik 4 Sanga Sanga Dalam, Juriah mengaku sengaja datang lebih cepat agar dapat shaft di dalam masjid.

“Kalau tidak cepat-cepat, nanti tidak dapat tempat,” ujar Juriah.

Juriah sudah bersiap datang ke Masjid Agung mulai pukul 05.30 WITA dengan mengendarai kendaraan roda dua.

Sementara warga lainnya, Rahmat warga Kelurahan Sarijaya juga mengaku datang lebih cepat ke lokasi masjid. Dia datang lokasi masjid pukul 06.00 WITA dengan mengendarai kendaraan roda dua.

“Sudah beberapa hari ini hujan, takutnya hujan di jalan,” jelasnya.

Luas bangunan masjid ini mencapai 12.543 m2 yang dibangun diatas lahan seluas 1,6 Ha. Masjid Agung Al-Mukarrohmah resmi digunakan sejak tahun 2007. Masjid ini adalah yang terbesar di Sanga Sanga.

Sebelum pelaksanaan salat diawali dengan sambutan Bupati Kutai Kartanegara yang dibacakan Camat Sanga Sanga, Gunawan. Selanjutnya pelaksanaan shalat Id diimami oleh Muhammad Idris Ishak yang juga sebagai khatib.

Dalam khotbahnya, khatib berpesan agar memaknai perayaan Idulfitri sebagai kesempatan untuk mempererat persatuan.

“Jangan terpecah belah gara-gara beda pilihan politik, jadikan Idulfitri sebagai kesempatan untuk mempererat persatuan,” ujar Idris.

Selain itu, khatib berpesan agar para jemaah dapat melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.

“Jangan memaknai Ramadhan hanya budaya untuk berlebaran dan konsumtif selama lebaran,” tutur Idris.

Dalam khotbahnya, khatib juga berpesan agar masyarakat tetap menjaga memaknai Idulfitri sebagai sarana untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Dan tidak mudah terhasut berita yang belum terbukti kebenarannya.

“Jangan mudah terpancing isu hoaks, tetap jaga kesatuan demi bangsa dan negara,” jelas Idris.