Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jumpa Kopi, Strategi agar Buku Bacaan Selalu Terasa Baru

Ilustrasi Siswa SMP (Dok.IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi Siswa SMP (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kutai Kartanegara, IDN Times - Banyak cara meningkatkan minat baca, salah satunya adalah dengan Jumpa Kopi.  Jumpa Kopi merupakan strategi untuk membuat koleksi buku di pojok baca ruang kelas SMPN 4 Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara terasa selalu baru. Jumpa Kopi adalah akronim dari Jumat Pagi Koleksi Pindah.

“Jumpa Kopi dilaksanakan karena koleksi buku di pojok baca dalam satu minggu rata-rata semua sudah terbaca. Agar ada buku baru maka koleksinya ditukar antar kelas,” kata Agus Suparmanto, Kepala SMPN 4 Tenggarong melalui keterangan tertulis.

1. Buku selalu terasa baru karena ditukarkan dengan kelas lain

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Melalui Jumpa Kopi semangat membaca siswa meningkat. Mereka setiap saat bertemu dan disuguhi buku-buku yang belum pernah dibaca. 

Program ini dilaksanakan setiap Jumat pagi selepas para siswa melakukan senam pagi. Dikoordinir oleh masing-masing pengurus kelas, para siswa setiap kelas menukarkan koleksi buku bacaan di pojok-pojok baca kelas dengan kelas lainnya.  

Misalnya, kelas VIIA bertukar koleksi buku dengan kelas VIIB, VIIC bertukar dengan VIIIA, IXA dengan IXB dan seterusnya.

“Siswa di kelas juga semakin peduli dengan pojok baca yang sudah dibuat bersama-sama,” kata Agus.

2. Jurnal membaca untuk mengetahui jumlah buku yang dibaca tiap bulan

Dok.IDN Times/Istimewa
Dok.IDN Times/Istimewa

Jumat kopi merupakan istilah yang diperkenalkan Agus Suparmanto di sekolah tersebut. Hal itu dilakukan untuk menjaga semangat baca siswa. Jika buku sudah terbaca semua, tanpa buku yang baru semangat membaca akan turun drastis. 

Koleksi buku di sekolah memang cepat habis terbaca. Terutama sejak SMPN 4 Tenggarong mengadakan program membaca 15 menit tiap pagi sebelum pembelajaran. 

Sekolah tersebut juga membuat jurnal membaca untuk tiap siswa. Jurnal tersebut berisi kolom tanggal, halaman buku yang dibaca, rangkuman, dan tanda tangan wali kelas atau orang tua siswa. 

“Kedua program ini telah meningkatkan minat baca siswa. Dengan Jurnal Membaca siswa terpacu untuk berlomba-lomba membaca buku. Karena dengan jurnal tersebut akan ketahuan berapa jumlah buku yang dibaca tiap bulan,” ujar Agus.

3. Jumpa Kopi memotivasi siswa-siswi membaca lebih banyak buku

Ilustrasi Siswa SMP (Dok.IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi Siswa SMP (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dana untuk menambah koleksi buku bacaan dianggarkan 20 persen dari dana BOS, serta melibatkan orang tua siswa yang telah setuju mendukung gerakan literasi dengan menyumbangkan buku secara sukarela. 

“Rata-rata orang tua siswa menyumbang satu buku untuk menambah koleksi pojok baca. Namun di pojok baca, bukunya juga berasal dari perpustakaan,” jelas Agus.

Untuk membuat siswa terpapar terus menerus dengan buku, sekolah mitra Tanoto Foundation ini juga membangun taman-taman baca di halaman dan lorong sekolah. Sekolah menyebutnya dengan nama Teras Baca dan Terminal Baca. Teras baca terletak di lorong jalan masuk ke sekolah, dan terminal baca di bawah pohon yang rindang. 

“Strategi mendekatkan siswa dengan buku terbukti efektif untuk membuat siswa tergerak untuk membaca. Bahkan dalam sebulan ada siswa yang membaca 27 buku bacaan,” ujar pak Agus yang bangga dengan peningkatan minat membaca siswanya.

Agus Suparmanto, merupakan fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation, ia menyebarkan Jumpa Kopi yang dilakukan di sekolahnya melalui group Facebook Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan.

“Saya membagikan link FB Jumpa Kopi yang saya tulis kepada seluruh kepala sekolah SMP di Tenggarong. Ternyata banyak yang tertarik karena Jumpa Kopi memecahkan masalah penyediaan buku bacaan di kelas. Juga minim biaya,” katanya.

Sementara, Fatiyah Febiana, siswi kelas 7A, menyatakan kesenangannya dengan program Jumpa Kopi. Menurutnya, dengan program tersebut, ia semakin senang membaca. “Bukunya selalu baru dan saya sudah membaca puluhan buku dalam bulan ini,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Mela Hapsari
EditorMela Hapsari
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Artikel kaltim

04 Nov 2025, 15:43 WIBNews