Samarinda, IDN Times - Peta politik Samarinda masih sulit dibaca. Sejumlah partai politik (parpol) masih melakukan penjajakan dan saling menunggu menjelang Pilwali Samarinda 2020. Jumlah kursi di parlemen tentu menjadi kunci.
Itu sebabnya, komunikasi politik menjadi penting. Posisi saat ini, Gerindra dan PDIP sama-sama kuat dengan delapan kursi, hanya menambah satu kawan dari partai manapun, keduanya melenggang bebas mengusung calon wali kota.
Menanggapi itu, Ketua DPC PDIP Siswadi menyatakan belum bisa banyak membeberkan informasi mengenai koalisi serta kandidat yang bakal diusung partai berlambang banteng moncong putih itu, dalam Pilwali Samarinda 2020.
Wajar, sebab saat ini pihaknya masih membangun komunikasi dan mengatur skema terbaik. "Tentunya kami ingin menang, makanya posisi terbaik saat ini adalah wait and see," ujarnya, Rabu (10/9).
Dia menerangkan, saat ini PDIP sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, bahkan sejumlah nama sudah mendaftar di PDIP. Misalnya, Apri Gunawan, Zairin Zain, Meiliana dan Barkati.
Bahkan Selasa (10/9) sore, dia juga ambil formulir ke PDIP. Dengan demikian, Siswadi memberi sinyal masuk dalam percaturan politik di Samarinda. Bahkan dia mengaku siap melepaskan kursi ketua DPRD Samarinda bila partai memberi restu.
"Kalau ditugaskan partai saya selalu siap. Politik di Samarinda ini paling dinamis. Saya daftar untuk wali kota, bukan yang lain," katanya.
Lantas apakah sejumlah nama yang mendaftar itu bakal bersanding dengan Siswadi? "Ya, ditunggu saja. Semua bisa terjadi," sebutnya.
Sementara itu, Gerindra dengan 8 kursi sudah karib dengan PKS untuk menghadapi Pilwali Samarinda 2020 nanti. Calon wali kota yang diusung adalah Andi Harun.
Kader Gerindra yang Wakil Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif mengatakan partainya sudah sah menggandeng PKS. "Calon wali kota kami Andi Harun. Wakilnya belum," ungkap Alphad belum lama ini.
Bersatunya Gerindra dan PKS sudah tersedia 14 kursi. PKS punya 5 kursi sehingga sudah siap mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda 2020.
Meski demikian, Gerindra tentu membuka pintu komunikasi dengan sejumlah partai, dengan demikian amunisi partai berlambang kepala garuda kian bertambah. "Komunikasi dengan sejumlah partai sudah pasti, tapi belum tahu berapa partai yang hendak bergabung," terangnya.
Lebih lanjut, Alphad belum bisa menegaskan figur mana yang bisa bersanding dengan Andi Harun. Boleh jadi berasal dari birokrasi, politisi, akademisi, bahkan tokoh masyarakat. Yang pasti tidak dari internal Gerindra. "Bisa saja calon yang diusulkan dari PKS dan lainnya. Semua bisa saja," kata Alphad.
Dikonfirmasi, Andi Harun mengatakan, saat ini dirinya masih melakukan komunikasi politik ke sejumlah partai dan memang dari hasil survei partai, anggota DPRD Kaltim ini punya posisi tawar di Samarinda. Lalu siapa yang bakal mendampingi Andi di Pilwali Samarinda?
"Ada 17 orang kemudian mengerucut ke empat figur. Ada satu tokoh pengusaha muda, nonparpol ada juga tokoh wanita, birokrat dan politisi," urainya.
Kepada empat kandidat ini, lanjut Andi, pihaknya melakukan komunikasi dengan baik. Dirinya pun tak menyoal latar belakang. "Yang penting itu daya dorongnya dan dongkraknya agar elektabilitas bertambah," akunya.
Di Samarinda, Gerindra dan PDIP sama-sama kuat. Bagaimana Siswadi turut serta dalam kontestasi pilwali? Diketahui Andi Harun dan Siswadi sama-sama matang dalam urusan politik.
"Kami selalu siap, semakin banyak figur semakin baik, sehingga masyarakat bisa memilih pemimpin terbaik pula," pungkasnya.