Boy menjelaskan memasuki masa liburan Natal dan tahun baru (Nataru), kebutuhan BBM diperkirakan akan mengalami peningkatan. Untuk BBM jenis gasoline (bensin) akan mengalami peningkatan pada H-3.
Untuk mengatasi lonjakan konsumsi BBM pada Nataru 2019, Pertamina melakukan beberapa hal diantaranya menambah stok BBM. Sedangkan untuk BBM jenis Premium akan ditambah sebesar 4 persen dari konsumsi normal bulanan, atau sekitar 3.180 KL per hari menjadi 3.306 KL per hari di wilayah Kalimantan.
Khusus untuk wilayah Kalimantan Timur, stok Premium akan ditambah sebesar 6 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 853 KL per hari menjadi 899 KL per hari.
Lalu, untuk Pertalite akan ditambah sebanyak 9 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 3.365 KL per hari menjadi 3.668 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertalite sebesar 6,7 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 977 KL per hari menjadi 1.042 KL per hari.
Sedangkan Pertamax ditambah sebanyak 3 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 575 KL per hari menjadi 594 KL per hari di wilayah Kalimantan. Sementara untuk wilayah Kalimantan Timur, tidak ada peningkatan stok Pertamax dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 130 KL per hari.
Kemudian, untuk jenis Pertamax Turbo bakal ditambah sebanyak 84 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 10 KL per hari menjadi 19 KL per hari di wilayah Kalimantan. Sedangkan di Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertamax Turbo 46 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 5KL per hari menjadi 7 KL per hari.
Sementara itu, untuk BBM jenis gasoil atau Solar berdasarkan pengalaman pada tahun 2018 lalu, Pertamina mencatat secara umum, turun 9 persen dari jumlah konsumsi normal.
Meski demikian, Boy memastikan akan tetap menyiagakan stok gasoil sesuai dengan kebutuhan untuk memberikan jaminan stok BBM pada massa libur Natal dan tahun baru.