Bahaya Asap, Sehari RSUD Beriman Tangani 30 Pasien ISPA
Balikpapan, IDN Times - Sejak beberapa pekan terakhir, tingkat pencemaran udara di Kota Balikpapan meningkat akibat kabut asap. Kondisi tersebut meningkatkan potensi masyarakat terkena penyakit yang disebabkan polusi udara.
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman Kota Balikpapan dr. Ratih Kusuma menyatakan telah terjadi lonjakan jumlah pasien yang berobat akibat gangguan saluran pernapasan selama beberapa pekan terakhir.
Jumlah pasien yang berobat akibat gangguan pernafasan selama beberapa pekan terakhir mencapai 15 sampai 30 orang per hari.
"Dari 300 pasien yang ditangani 5 - 10 persen diantaranya merupakan pasien gangguan pernafasan atau ISPA," katanya ketika diwawancarai wartawan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (23/9).
1. Tingkatkan kesiagaan para petugas medis

Bencana kabut asap yang melanda Balikpapan dalam beberapa pekan terakhir menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Mengantisipasi hal tersebut, Ratih menjelaskan, RSUD Beriman telah melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penyakit akibat kabut asap.
Untuk saat ini, pihaknya telah menyiagakan sebanyak 209 tenaga medis yang terdiri dari 33 dokter spesialis, 26 dokter umum dan 150 perawat serta bidan.
"Kami kan 24 jam ya, jadi hampir semua klinik stand by. Kalau dokter spesialis kan dia di pelayanan poliklinik rawat jalan dari pagi sampe sore tapi ketika ada kasus-kasus yang emergency dan perlu dilakukan tindakan operasi dan akan segera ke rumah sakit," jelasnya.
Selain kesiapan rumah sakit, pihaknya juga menyiapkan 128 tempat tidur untuk melayani pasien rawat inap.
2. Pasien diimbau selalu menggunakan masker

Berdasarkan laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan tingkat pencemaran udara di Balikpapan sudah memasuki kategori sedang. Kadar pencemaran kabut asap tercatat mencapai angka 65.
Kondisi ini dikhawatirkan akan mengancam kesehatan masyarakat, untuk terjangkit penyakit yang menyerang saluran pernafasan akibat zat yang terbawa dalam udara yang tercemar.
Untuk meminimalisir dampak kabut asap, Ratih menjelaskan, pihaknya mengimbau kepada pasien dan keluarganya untuk menggunakan selalu menggunakan masker.
Imbauan diberikan secara langsung kepada pasien dan keluarga pasien melalui sistem informasi yang ada di RSUD. "Kami sampaikan melalui server agar masyarakat, pasien dan pengunjung selalu menjaga kebersihan dan menggunakan masker," ujarnya.
3. Kurangi kegiatan di luar ruangan

Selain meminta kepada seluruh pasien dan pengunjung agar selalu menggunakan masker, Ratih juga mengimbau kepada para pasien dan keluarga pasien yang menunggu, agar mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi dampak kabut asap terhadap pasien dan pengunjung rumah sakit, sehingga tidak terjangkit penyakit akibat kabut asap.
“Kami mengimbau kepada masyarakat mengurangi aktivitas di luar, ya kalau tidak terlalu penting tidak perlu keluar serta menjaga kesehatan,” tambahnya.

















