Anggota DPRD PPU, Irawan Heru Suryanto (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Menurutnya, materi penelusuran minat dan bakat sebagai pengganti UN tersebut, agar langkah siswa nantinya lebih terarah dan kongkret, karena disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. Siswa jadi lebih semangat menjalani proses pembelajaran dan guru juga berhasil memberikan pengajaran dibidangnya masing - masing.
"Bisa dibayangkan para peserta didik memiliki kemampuan yang beragam, tidak semua mengusai matematika atau sains, sebab mereka punya kelebihan masing - masing,"tutur Irawan.
Namun, lanjutnya, kelebihan mereka harus diasah sesuai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Apabila ada pemaksaan ilmu yang tidak dikuasainya menyebabkan siswa jadi malas belajar, guru pun kalang kabut mengejar materi pembelajaran.
"Coba kita lihat saja materi pelajaran murid Sekolah Dasar (SD) sudah begitu sulit mereka tidak memahami seluruh materi tematik yang ditawarkan dalam kurikulum. Akibatnya wali siswa dan orang tua mereka kewalahan membimbing putra, putri atau anak didiknya," urainya.