4 Tips Komunikasi Ampuh, Kunci LDR Lebih Langgeng

Dengan kemajuan teknologi komunikasi, harusnya pasangan LDR bisa berhasil. Saat ini fitur aplikasi pesan menyediakan video call dan bisa update foto setiap waktu.

"Namun pasangan LDR bisa gagal atau putus kalau pertanyaan yang dilontarkan saat menelepon terlalu monoton dan tidak penting. Seperti tanya sudah makan atau belum, rasanya kalau keseringan pasti membosankan," jelas Silvi.

Jika pasangan adalah pekerja, lanjut Silvi, baiknya kamu menanyakan bagaimana aktivitasnya hari itu. Apakah dia ada merasa bahagia atau tidak nyaman. Jadikan dirimu sebagai tempat dia menyampaikan seluruh isi hatinya.

"Kalau pasangannya masih pelajar atau kuliah, bisa ajak diskusi soal tugas dan kabar keluarganya," sebut dia.

Komunikasi yang baik pun bisa terlaksana karena kebosanan bisa ditepis setiap hari dengan obrolan menyenangkan.

"Selain obrolannya seru, hati-hati juga saat menyampaikan pesan baik via suara atau tulisan. Intonasi suara hingga penggunaan tanda baca jangan sampai ambigu," ungkap pakar komunikasi ini.

Karena tidak bertatap muka dengan sang kekasih, kamu harus menjaga nada dan tanda baca. Jangan sampai pasanganmu mengira kamu sedang marah, bad mood, atau bosan akan dia cuma karena salah pemakaian tanda seru (!) atau keluar nada tinggi saat mengangkat telepon atau voice note.

"Hal ini perlu diperhatikan mengingat kita sedang jauh dari pasangan. Kita tidak tahu apakah pasangan sedang sedih atau harinya buruk. Jadi jangan remehkan pesan yang mau kamu sampaikan," tegas dia.

Menghindari adanya orang ketiga yang sering kali jadi penggagal hubungan jarak jauh, kamu juga tetap menunjukkan kasih sayangmu lewat kejutan kecil di hari pentingnya atau menyediakan waktu untuk mengunjungi si kekasih.

"Zaman sekarang sekalipun berbeda kota, tetap bisa menghadiahkan pasangan dengan bunga, makanan, dan apa saja lewat kurir dan media sosial. Jadi tidak ada alasan untuk tidak romantis dengan pasangan," tuturnya.

Kalau dana kamu tercukupi, kunjungi dia di kotanya sebagai bentuk kasih sayang. "Pun sebaliknya dengan si kekasih. Mungkin sebulan atau dua bulan sekali bisa diusahakan, yang penting menyempatkan waktu untuk bertemu. Itu efektif untuk menjaga kualitas hubungan," paparnya.

 Lantas, melakukan hobi yang sama di tempat masing-masing juga perlu. Semisal kamu dan pasangan memiliki hobi menonton film. Sediakan waktu untuk menonton di kota atau negara masing-masing lalu bercerita tentang film tersebut setelahnya. Hal ini bisa membuat kamu dan dia terasa dekat dan tidak merasa sendiri, orang ketiga pun tidak dapat menghancurkan hubungan.

Setia bukan cuma menghindari rasa untuk mendua hati, tetapi juga setia untuk menjaga komunikasi, menyediakan waktu, dan memenuhi janji yang sudah terucap. "Saya pernah LDR dengan pasangan di luar negeri. Kami dulu janjian untuk mengirim pesan pada jam-jam yang sudah kami sepakati. Ketika setia melakukannya, hubungan pun jauh dari konflik," ucapnya.

Silvi menyarankan, cobalah kamu sepakati waktu untuk menelepon, video call, atau bertukar pesan pada jam yang tidak mengganggu aktivitas kamu dan dia. Jangan lupa untuk saling berkabar saat pergi ke mana saja juga baik, asal tidak berlebihan.

"Terakhir, penuhi aktivitas untuk melakukan hal-hal positif sepanjang hari di komunitas yang baik. Seperti bikin event, masuk di organisasi sosial, menulis, dan lainnya hingga tidak terpikir untuk mendua dengan orang lain," tutupnya.